Langsung ke konten utama

TI Forensik & Anti Forensik Tools

 
Forensik (berasal dari bahasa Latin forensis yang berarti "dari luar", dan serumpun dengan kata forum yang berarti "tempat umum") adalah bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu atau sains. Dalam kelompok ilmu-ilmu forensik ini dikenal antara lain ilmu fisika forensik, ilmu kimia forensik, ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran forensik, ilmu toksikologi forensik, ilmu psikiatri forensik, komputer forensik, dan sebagainya.

IT Forensik adalah cabang dari ilmu komputer tetapi menjurus ke bagian forensik yaitu berkaitan dengan bukti hukum yang ditemukan di komputer dan media penyimpanan digital. Komputer forensik juga dikenal sebagai Digital Forensik yang terdiri dari aplikasi dari ilmu pengetahuan kepada indetifikasi, koleksi, analisa, dan pengujian dari bukti digital.

Tujuan IT forensik adalah sebagai berikut:

1) Untuk membantu memulihkan, menganalisa, dan mempresentasikan materi/entitas berbasis digital atau elektronik sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan sebagai alat buti yang sah di pengadilan.

2) Untuk mendukung proses identifikasi alat bukti dalam waktu yang relatif cepat, agar dapat diperhitungkan perkiraan potensi dampak yang ditimbulkan akibat perilaku jahat yang dilakukan oleh kriminal terhadap korbannya, sekaligus mengungkapkan alasan dan motivitasi tindakan tersebut sambil mencari pihak-pihak terkait yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan perbuatan tidak menyenangkan dimaksud.

3) Mendapatkan fakta-fakta obyektif dari sebuah insiden / pelanggaran keamanan sistem informasi. Fakta-fakta tersebut setelah diverifikasi akan menjadi bukti-bukti (evidence) yang akan digunakan dalam proses hukum.

4) Mengamankan dan menganalisa bukti digital. Dari data yang diperoleh melalui survey oleh FBI dan The Computer Security Institute, pada tahun 1999 mengatakan bahwa 51% responden mengakui bahwa mereka telah menderita kerugian terutama dalam bidang finansial akibat kejahatan komputer.

5) Untuk menjelaskan keadaan artefak digital terkini. Artefak Digital dapat mencakup sistem komputer, media penyimpanan (seperti hard disk atau CD-ROM), dokumen elektronik (misalnya pesan email atau gambar JPEG) atau bahkan paket-paket yang secara berurutan bergerak melalui jaringan. Bidang IT forensik juga memiliki cabang-cabang di dalamnya seperti firewall forensik, forensik jaringan, database forensik, dan forensik perangkat mobile.

Maka dari itu, untuk memenuhi tujuan dari IT Forensik, dibutuhkan beberapa software dan hardware yang dapat membantu kegiatan tersebut.

Berikut Adalah 5 Tools Software yang dapat membantu kegiatan IT forensik:

1.      Passware Password Recovery Kit

Passware Password Recovery Kit merupakan solusi terlengkap untuk membuka file yang terproteksi oleh password (terenkripsi). Dalam komputer forensik, pemulihan password memegang peran yang sangat penting karena dapat membuka gerbang menuju berbagai informasi dan petunjuk yang diperlukan.
Berikut ini kelebihan dari Passware Password Recovery Kit:
  • All-in-one password recovery untuk lebih dari 200 jenis file
  • Meng-ekstrak password dari hash Windows/Unix/Mac
  • Meng-ekstrak password dari file registry dan SAM
  • Memulihkan password file backup iTunes
  • Me-reset password untuk Windows Administrator Lokal dan Domain
  • Dekripsi instan online dari file-file Word/Excel hingga versi 2003
  • Pemulihan password untuk: Dictionary, Xieve, Brute-force, Known Password/Part, Previous Passwords
  • Dekripsi instan file-file Word/Excel files versi 2007-2010 (live memory analysis)
  • Meng-ekstrak password dari file keychain Mac yang terenkripsi
  • Supports Distributed Password Recovery and Amazon Compute Cloud
2.      Forensik investigation toolkit (FIT)

Forensik investigation toolkit (FIT) merupakan sebuah content forensic Toolkit, yang dikembagkan oleh para ahli dan Didecision Groups yang digunakan untuk membaca dan mengaalisa isi dari internet raw data.  FIT merupakan toolkit berbasis  windows dan internet raw data yang dianalisa adalah dalam bentuk format PCAP.

Berikut ini kelebihan dari Forensics Investigation Toolkit (FIT):
  • Application Software Tool (Windows based)
  • Case Management Function
  • Support Import untuk Raw Data Files (in PCAP Format)
  • Detail information termasuk Date-Time, Source IP, Destination IP, Source MAC etc.
  • Search Function (Full Text Search)
  • WhoIS and Google Map Integration Functions
  • Bookmark Function
  • Menganalisa dan rekonstruksi dari berbagai tipe Internet traffic, seperti Email (POP3, SMTP, IMAP), Webmail (Read and Sent), IM or Chat (MSN, ICQ, Yahoo, QQ, Skype Voice Call Log, UT Chat Room, Gtalk, IRC Chat Room), File Transfer (FTP, P2P), Telnet, HTTP (Content, Upload/Download, Video Streaming, Request) dan masih banyak lagi (SSL).
3.      Scalpel

Scalpel merupakan sebuah tools forensik yang berfungsi mengidentifikasikan mengisolasi, dan merecover data dari media komputer selama proses investigasi forensik.
scapel mencari hard drive, bit-stream image, unallocated space file  atau sembarang file komputer untuk karakteristik, isi atau atribut tertentu dan menghasilkan laporan mengenai lokasi dan artifak yang ditemukan ketika proses pencarian elektronik.
Scapel mampu menghasilkan (carves) artiak yang ditemukan sebagai file individual.
4.      Autopsy

The Autopsy Forensic Browser merupakan antarmuka grafis untuk tool analisis investigasi diginal perintah baris The Sleuth Kit. Bersama, mereka dapat menganalisis disk dan filesistem Windows dan UNIX (NTFS, FAT, UFS1/2, Ext2/3).

5.      Foremost

Foremost merupakan sebuah tool yang dapat digunakan untuk me-recover file berdasarkan header, footer, atau struktur data file tersebut. la mulanya dikembangkan oleh Jesse Kornblum dan Kris Kendall dari the United States Air Force Office of Special Investigations and The Center for Information Systems Security Studies and Research. Saat ini foremost dipelihara oleh Nick Mikus seorang Peneliti di the Naval Postgraduate School Center for Information Systems Security Studies and Research.Selain Software, ada juga Hardware.

Berikut adalah 5 Hardware yang mampu membantu kegiatan IT Forensik:

1.      Cellebrite UFED




Cellebrite menyediakan tools mobile forensic untuk mengekstrak, analisa, dan membuat laporan dari berbagai tipe mobile phone, perangkat GPS, tablet, memory card, dan telepon berchipset china. Seri Cellebrite Universal Forensic Extraction Device (UFED) tersedia dalam beberapa opsi : standalone (UFED Touch), PC-based (UFED 4PC) dan solusi lengkap (UFED TK, Toolkit), dan dilengkapi dengan software Ultimate dan Logical.

2.      Paraben Device Seizure



Mobile forensic memerlukan penanganan yang khusus dan juga dibutuhkan alat yang khusus pula untuk dapat menganalisa data yang terdapat di dalamnya, tidak hanya pada permukaan, tetapi juga yang terdapat jauh di dalam intinya. Device Seizure dari Paraben merupakan alat yang tetap untuk tujuan ini. Selama lebih dari 10 tahun, Device Seizure telah memberikan kases kepada para penyidik forensik untuk menjangkau data pada perangkat mobile. Device Seizure merupakan alat yang dapat diandalkan karena dapat mensuport ribuan perangkat, dan juga memiliki pata parser yang canggih, dan memungkinkan para menyidik untuk melakukan analisis secara menyeluruh dan melaporkan semua data yang telah diakuisisi.

3.      Tableau TX1 - Forensic Imager



Tableau TX1 Forensic Imager adalah yang terbaru dan terbaik dari Tableau dan merupakan alternatif portabel untuk membawa pekerjaan forensik ke lapangan. TX1 memiliki user interface yang intuitif dan menarik dalam bentuk touch-screen berukuran tablet, memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pemakainya. TX1 juga merupakan sebuah raksasa tersembunyi, sebuah forensic imager yang paling kuat di pasaran.

4.      FRED Forensic Recovery of Evidence Device


 

FRED, Forensic Recovery of Evidence Device dari Digital Intelligence.  Rangkaian produk workstation forensik FRED merupakan platform forensik yang sangat fleksibel, terintegrasi, dan modular yang kini dilengkapi dengan Ultrabay 4d Write Protected Imaging Bay eksklusif. Digital Inteligence mendedikasikan bisnis mereka untuk menyediakan produk dan layanan komputer forensik dengan kualitas terbaik.

5.      Rimage Otomasi Akuisisi Data CD




Dalam hal mengakuisisi data dari CD, DVD, atau disc Blu-Ray, biasanya memakan waktu yang sangat lama dan sangat rentan kontaminasi. Tetapi dengan Rimage, efektifitas waktu dapat ditingkatkan dan keabsahan secara forensik dapat dipastikan.

Rimage mempersembahkan solusi handal untuk menghadapi tantangan-tantangan akusisi data dalam CD. Dengan menggabungkan teknologi core optical disc dengan software dan integrasi yang canggih, solusi yang ditawarkan oleh Rimage mampu memenuhi segala kebutuhan penegakan hukum.

Dan untuk mencegah software/hardware diatas, disediakan juga software/hardware Anti Forensik, Berikut beberapa ulasannya:

  • Program Packers (PECompact, Burneye) & Rootkits ­- Data Hiding
Penyembunyian data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti teknik steganografi atau teknik menyembunyikan informasi pada sebuah objek yang sebelumnya telah ada selama lebih dari dua ribu tahun. Tools steganografi sendiri telah tersedia sejak pertengahan 1990-an dan tersedia hampir semua untuk sistem operasi komputer. Setiap bentuk informasi digital dapat disimpan di dalam berbagai jenis file pembawa, termasuk file gambar, audio, video, dan executable (StegoArchive.com, 2005).

Sebagai contoh, seseorang dapat menyembunyikan gambar, tabel, atau blok teks di bawah gambar dalam presentasi grafis PowerPoint atau Impress. Sebagai alternatif, sebuah blok teks putih di atas latar belakang putih dapat menyimpan pesan tersembunyi. Pesan kode atau sandi tertentu bisa disematkan dalam gambar.
Untuk jaringan komputer, saluran terselubung dalam protokol komunikasi data memungkinkan komunikasi tersembunyi melalui jaringan publik dan swasta. Protokol Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP / IP), misalnya, memiliki beberapa kelemahan yang dapat dimanfaatkan untuk memungkinkan komunikasi terselubung. Konsep saluran rahasia dalam protokol jaringan berawal paling tidak 30 tahun (Ahsan, 2002; Rowland, 1996).

Selain itu juga cara yang dapat dilakukan untuk menyembunyikan data pada computer, diantaranya dapat menyembunyikannya ke dalam slack dan unallocated spaces dalam harddisk, atau disembunyikan ke dalam Master Boot Record, disisipkan didalam compact disk dan partisi yang tersembunyi bahkan terenkripsi juga sering digunakan sebagai tempat penyimpanan data rahasia.

Semua data yang disembunyikan tersebut masih dapat ditemukan dengan menggunakan software forensik dan kejelian penyidik, namun memang membutuhkan usaha yang lebih keras untuk menemukannya dan sulit untuk menjelaskannya kepada orang yang tidak mengerti teknisnya.
  • Artefact Wiping
Tools untuk Artefact Wiping sudah banyak tersedia beberapa tahun belakangan ini. Program Wiping seperti BC Wipe, Eraser, dan PGP Wipe akan menghancurkan file dengan cara menghapus dan menimpa file tersebut sehingga file tersebut tidak mungkin untuk diperbaiki.

Tools yang digunakan untuk artefact wiping membuat investigator forensik akan lebih sulit untuk menganalisisnya. Metode yang paling mudah untuk menghilangkan barang bukti adalah dengan menonaktifkan tool yang bisa membuat file barang bukti tersebut. Contohnya seperti: mengubah konfigurasi komputer dan registry. sistem operasi tidak akan merekam riwayat login dan aktivitas pengguna. Cara lainnya yaitu dengan mengubah konfigurasi group policy sistem operasi, yang akan mengakibatkan sistem tidak akan mencatat semua aktivitas website yang dikunjungi dan riwayat browser.

Metode berikutnya yang bisa digunakan adalah dengan membersihkan log dan disk. Metode ini akan melakukan proses penghapusan data dengan menggunakan tools khusus yang bisa menghapus seluruh jejak data di semua tempat yang ada pada hardisk. Ini harus mencakup semua entri pada HDD termasuk semua entri MFT dan atributnya, orphan file, dan sebagainya. kegiatan ini biasa disebut dengan disk wiping. Pada riset sebelumnya tentang metode ini, tidak semua program anti-forensik bisa menghapus semua jejak data. Banyak program yang masih meninggalkan jejak dari wiping yang dilakukannya dan tidak sesempurna seperti yang diiklankan oleh tool-tool ini.
  • Trail Obfuscation
Trail Obfuscation adalah teknik menyamar atau membuat jejak palsu. Contohnya yakni dengan membuat header email palsu yang dapat mengelabui investigator, atau menggunakan SSH Tunnel Server ketika melakukan akses ke dalam jaringan komputer, sehingga terlihat bahwa alamat yang digunakan bukanlah alamat asli dari pengakses, melainkan alamat SSH Tunnel Server nya, sehingga dapat membuat jejak palsu.

Selain itu, trail obfuscation ini juga dapat dilakukan dengan cara merubah log file server atau event file system atau mengubah tanggal yang ada di metadata file. Cara merubah log file server ini juga dapat mengaburkan jejak dan meninggalkan jejak palsu.
  • Attacks Against Computer Forensics Tools
Teknik ini merupakan teknik terbaru dalam anti-forensik. Tujuannya adalah untuk membuat reliability atau kepercayaan terhadap bukti digital dipertanyakan sehingga barang bukti tersebut menjadi tidak bernilai di pengadilan. Pada teknik ini, sering mempertanyakan masalah prosedur penanganan barang bukti dan mengenai apakah tools yang digunakan juga apakah bisa dipercaya atau tidak.

Sumber:


Komentar

Posting Komentar